Banyak penelitian sudah membuktikan bahwa bayi sudah mulai bisa
belajar semenjak dalam rahim ibu. Lantas apa saja yang bisa dipelajari
bayi sebelum lahir?
Studi prenatal (sebelum kelahiran) menunjukkan bahwa pembelajaran
telah dimulai bahkan sebelum bayi dilahirkan ke dunia. Sebelum lahir,
janin yang ada di rahim ibu sudah bisa belajar mengenal suara, rasa dan
getaran di dalam rahim yang kemudian akan dibawanya sebagai kenangan
setelah lahir. Janin juga sudah bisa mengenal emosi yang berasal di
ibunya.
Psikolog William Fifer dari Columbia University menemukan bahwa bayi
memasuki dunia dengan preferensi khusus setidaknya dengan dua suara,
yaitu detak jantung ibu dan suaranya sendiri. Inilah yang menyebabkan
bayi lebih suka mendengar suara ibunya sendiri ketimbang suara wanita
lain.
Studi lain juga menemukan bahwa bayi yang baru lahir akan mengenali
irama dari kata-kata atau nyanyian yang disenandungkan berulang kali
oleh ibunya selama bulan-bulan kehamilan. Karena itu, banyak dokter
kandungan yang merekomendasikan agar ibu sering menyanyikan lagu
favoritnya pada bulan-bulan kehamilan. Ibu harus terus menyanyikan lagu
yang sama setelah lahir agar bayi benar-benar merasa berasa di tempat
yang sudah akrab dengannya.
“Bayi juga ingat rasa makanan yang tersedia di rahim ibu. Jika ibu
makan bawang putih, maka rasa itu juga akan ada dalam cairan ketuban
dalam rahim. Berbagai rasa dari makanan yang dimakan ibu juga akan
diintegrasikan ke dalam air susu ibu (ASI). Pengenalan awal rasa dapat
membentuk dasar dari beberapa piliahn makanan ketika anak tumbuh nanti,”
jelas Julie Mennella dari Monnel Chemical Senses Center, Philadelphia,
seperti dilansir mindpub, Selasa (13/12/2011).
Pengenalan rasa sejak janin dalam kandungan juga akan menentukan
makanan apa yang akan disukai dan tidak disukai bayi. Itulah sebabnya,
saat hamil sebaiknya ibu makan makanan yang sehat dan memperbanyak
sayuran dan buah, sehingga kelak sang anak tidak menolak saat diminta
makan sayur.
Hal lain yang dipelajari janin adalah getaran. Pada kehamilan 26
minggu, janin akan bergerak ketika getaran diberikan pada perut ibu.
Tapi setelah getaran diberikan secara berulang, janin tidak akan
bergerak lagi. Namun jika tipe getaran baru yang diberikan, janin akan
kembali bergerak untuk meresponsnya. Ini menunjukkan bahwa janin dalam
rahim dengan pengalaman.
Sebagian besar perilaku bayi yang baru lahir dapat ditelusuri ke
perilaku yang hadir selama masa kehamilan. Sebagai contoh, beberapa
janin suka mengisap jempol dan mereka akan terus melakukannya setelah
lahir.
Selain itu, bayi juga belajar secara emosional dalam menanggapi
lingkungan sebelum lahir. Bayi memasuki dunia ini dengan kecenderungan
emosional tertentu. Kecenderungan-kecenderungan emosional tidak
sepenuhnya berasal dari gen yang diwariskan, karena lingkungan juga
berperan dalam membentuk kecenderungan emosional anak.
Keadaan emosional pikiran dan kesehatan fisik ibu selama kehamilan
merupakan lingkungan ibu untuk bayi. Itulah sebabnya mengapa stres yang
berlebihan atau depresi yang dialami oleh ibu hamil dapat mempengaruhi
bayi dalam rahim. Bayi mungkin akan memasuki dunia ini dengan emosional
yang sama dengan keadaan ibu saat hamil.
Temuan tentang kemampuan belajar dan memori bayi selama periode
kehamilan dan pengaruh lingkungan ibu pada bayi yang belum lahir,
membawa tanggung jawab yang lebih besar untuk keluarga.
Seorang ibu harus melakukan yang terbaik untuk meminimalkan tingkat
stres dan tetap dalam suasana hati yang bahagia dan positif selama
kehamilan. Seorang ayah harus melakukan yang terbaik untuk memberikan
dukungan emosional yang maksimal kepada ibu hamil untuk membantu
memberikan kemampuan yang luar biasa bayi ketika lahir ke dunia.
Sumber : “Merry Wahyuningsih – detikHealth”
Sumber : “Merry Wahyuningsih – detikHealth”